BADROL27 - Tidak banyak masyarakat yang menyadari bahwa hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit menular yang mematikan. Baik itu hepatitis A, B, maupun C. faktanya di lapangan, penyakit yang yang dapat menyerang bayi, anak-anak hingga orang dewasa ini bisa dibilang begitu merugikan negara.
Sederet upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui kementerian kesehatan. Mulai dari mensosialisasikan faktor resiko penyakit di 34 provinsi. Melakukan imunitas rutin hepatitis B0 pada bayi baru lahir, program deteksi dini, hingga pengobatan hepatitis C dengan obat DAA (Directing Acting Antiviral) di 15 provinsi.
Dalam upaya mengeliminasi penyakit menular jenis satu ini, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dr. Wiendra Waworuntu, M. Kes, Kementerian Kesehatan RI, walau upaya pengendalian hepatitis di Indonesia yang dilakukan sejak 2016 hingga Juni 2019 sudah ada pencapain.
Namun, tetap ada tantangan yang dihadapi oleh pemerintah, Kemenkes dalam mengeliminasi penyakit yang bahkan disebutkan bisa merugikan negara hingga bermiliar-miliar rupiah ini.
Tantangan pertama yang harus dihadapi ialah soal tingkat kesadaran akan masyarakat terhadap penyakit hepatitis ini sendiri, atau dengan kata lain tingkat awareness yang kurang terutama di kalangan ibu hamil.
Dokter Wiendra juga mengungkapkan isi soal tatalaksana pengobatan. Ia tidak memungkiri, faktor soal betapa mahalnya harga obat dan masih minimnya dokter spesialis untuk penyakit hepatitis juga menjadi daftar tantangan untuk membuat indoensia bebas akan hepatitis.
Menariknya, bukan hanya dari segi teknis seperti tata laksana pengobatan dan juga kesadaran masyarakat yang kurang. Tapi bahkan isu sosial perihal haram dan halalnya tindak vaksin, yang masih ramai sampai sekarang, diungkapkan Wiendra juga menjadi tambahan tantangan yang harus dihadapi pemerintah untuk membasmi penyakit satu ini.