Alasan Penanganan Hepatitis Harus di Mulai dari Ibu

Penanganan Hepatitis Harus di Mulai dari Ibu Agar Penyakitnya Tidak Menurun

BADROL27 - Sekarang ini, kepedulian masyarakat tentang penyakit hepatitis sudah mulai tumbuh dan berkembang. Bersamaan dengan hari hepatitis sedunia yang jatuh pada Sabtu (28/7/2018). Masyarakat di imbau untuk lebih aktif dalam menjaga kesehatan diri.

Penyakit hepatitis ini tidak memiliki gejala sama sekali dan tiba-tiba dapat berkembang menjadi sirosis hati. Oleh karena itu, penyakit ini harus benar-benar diperhatikan dengan serius.

Keunikan dari hepatitis B adalah kanker hati bisa tumbuh sebelum menjadi sirosis. Alhasil, tak mengherankan apabila banyak anak di usia muda yang mengalami penyakit mematikan ini.
Oleh sebab itu, banyak para dokter menganjurkan agar para orang tua khususnya ibu-ibu yang sedang dalam proses kehamilan agar melaksanakan vaksinasi. Sebenarnya, hepatitis B bisa menular lewat jarum suntik, berhubungan intim dan air liur.

Sebagian besar penderita hepatitis di Indonesia berasal dari faktor genetik (keturunan). Jadi, jika hal ini tidak ditangani dengan serius langsung dari sumbernya (ibu), maka rantai penyakit ini tidak akan terputus. Setiap anak yang lahir dari seorang ibu yang terinfeksi, akan memiliki potensi untuk terkena hepatitis.

Selain hepatitis B, masyarakat Indonesia juga rawan akan penyakit hepatitis C. Namun, kini formula baru telah lahir di dunia kedokteran untuk menyembuhkan penyakit ini. Sejak Desember 2015 obat hepatitis C tipe oral berhasil di buat. Obat ini sangat efektif untuk menggantikan obat klasik hepatitis C yang berupa suntik interferon.

Sebagaimana diketahui, terapi pengobatan menggunakan suntik interferon sangat memakan biaya yang mahal. Pasien harus mengeluarkan dana sekitar 210 juta per tahun dengan angka keberhasilan hanya 66 persen.

Namun, obat baru yang ditemukan hanya dikonsumsi dalam jangka waktu tiga bulan saja. Selain itu, angka keberhasilannya lebih tinggi, yakni mencapai 95 persen. Meski demikian, para pasien harus menyiapka budget yang tinggi. Pasalnya, obat yang dikonsumsi selam tiga bulan akan menghabiskan dana sebesar Rp 1,2 juta.

Tapi bagi anda yang menderita hepatitis C, saat ini tidak perlu khawatir. Pasalnya, pemerintah telah menghadirkan obat ini dengan versi generiknya untuk negara miskin. Tujuannya agar mudah terjangkau dan masuk ke dalam program Kemenkes sehingga bisa digratiskan.



Baca Juga:


Post a Comment

Previous Post Next Post