Otomotif di Masa Depan, Mobil Listrik atau Mobil Pintar?


Sekarang kita tahu bahwa perkembangan zaman di era modern sudah sangat canggih. Sudah banyak sekali tekonologi canggih bermunculan dan semuanya sekarang sudah serba digital. Dunia yang dulu dekelilingi oleh bahan bakar fosil (BBM) sekarang sedang mengalami pergeseran kiblat menuju Digital Reserve.

Digital Reserve merupakan sebutan atau nama lain dari dunia yang sudah beralih menunju digital. Contohnya saja Tesla yang sudah memproduksi mobil bertenaga listrik yang bisa melakukan kemudi otomatis alias tanpa awak. Hal ini mengidentifikasikan bahwa dunia sekarang sedang dalam peralihan menuju era digital.

Lalu bagaimanakah perkembangan dunia otomotif di masa depan? Apakah mobil listrik atau mobil pintar yang akan menguasai dunia otomotif?

Berdasarkan riset dari beberapa media seperti CNN, ditemukan fakta bahwa mobil otomatis sebagai Gamechanger industri otomotif bukanlah mobil listrik. Beberapa produsen otomotif sekarang sedang menghadapi rencana Eropa untuk menghapus penjualan mobil berbahan bakar minyak (mobil bermesin pembakaran) di tahun 2035 nanti.

Teknologi mengemudi otomatis nantinya benar-benar akan mengubah industri otomotif secara signifikan. Hal ini tentu saja merupakan sesuatu yang tidak pernah dilakukan sebelumnya dalam dunia otomotif.

Perkembangan dunia otomotif sejauh ini sudah sangat banyak pihak yang menghabiskan dana untuk melakukan riset dan pengembangan mobil otomatis ini. Namun, belum ada yang praktis digunakan secara umum lantaran terbentur dengan regulasi yang ada dimana mewajibkan keberadaan manusia di balik kemudi.

Terlepas dari hal ini, yang menjadi tantangan besar para produsen mobil untuk melakukan hal demikian adalah tingkat efisiensi energi yang akan ditawarkan. Peningkatan mobilitas tentu saja akan memberikan banyak manfaat. Namun, juga harus diperhatikan tantangan lain yang harus di atasi oleh seluruh produsen mobil yang terkait untuk membuat kebijakan efisiensi energi dalam mengatasi kebisingan, polusi udara, kemacetan maupun dampak terhadap iklim dan tentu saja di bidang ekonomi.

Perlu diketahui, transportasi merupakan sektor yang paling banyak menggunakan konsumsi minyak dunia dan hampir mencapai 20% penggunaan energi dunia dengan sekitar 40% komsumsi tersebut digunakan untuk transportasi pada wilayah perkotaan.

Walaupun ada perkembangan teknologi dan penghematan BBM kendaraan, IEA (International Energy Agency) memperkirakan konsumsi transportasi pada wilayah perkotaan akan menjadi dua kali lipat di tahun 2050 mendatang.

Untuk mengatasi hal inilah para stakeholder dalam dunia otomotif sedang mempersiapkan mobil listrik untuk menghindari berbagai masalah yang ada. Sebab pada umumnya mobil bertenaga listrik tidak akan mengganggu polusi udara, daa bahkan kebisingan suara kendaraan akan terkontrol dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak.

Di kutip dari CNN Indonesia, Greenpeace dan NGO asal Jerman, Deutsche, Umwelthilfe (DUH), mengatakan bahwa mereka akan mengambil jalan hukum kepada perusahaan otomotif asal Jerman termasuk Volkswagen jika mereka gagal membuat kebijakan untuk mengatasi masalah perubahan iklim.

Lalu bagaimana perkembangan dunia otomotif kedepan? Tentu hal ini sangat menarik untuk kita nantikan. Saat ini Tesla sudah melakukan hal demikian dengan meluncurkan mobil listrik Tesla Model 3, Tesla Model X, Tesla Model S dan bahkan sekarang mereka sedang mempersiapkan mobil listrik model terbaru yakni Tesla Cybertruck.



Baca Juga:


Post a Comment

Previous Post Next Post