Apa Itu Saham IPO? Mengapa IPO Tidak Boleh di Beli? Berikut Ulasannya.!!

Teman-teman trader semua pasti tau apa itu saham IPO. Nah, untuk Anda yang belum mengetahui tentang sahan IPO, jangan khawatir kami akan menjelaskan sedikit tentang saham IPO.

Bagi Anda yang masi pemula dalam bidang trading saham, ada baiknya mengetahu terlebih dahulu tentang berbagai saham termasuk IPO ini. Hal ini bertujuan supaya teman-teman tidak terjebak soal pemahaman saham yang salah dan keliru.

Singkat saja, saham IPO  atau singkatannya Initial Public Offering  adalah sebuah saham yang sedang dalam proses transformasi suatu perusahaan untuk menjadi perusahaan publik dengan menjual sebagian dan/atau seluruh perusahaan melalui penawaran pasar perdana (Primar Market). Selanjutnya kepemilikan perusahaan dapat diperjualbelikan melalui transaksi saham pasar sekunder (Secondary Market).

Sebelum mencapai pasar sekunder, investasi saham diperjualbelikan terlebih dahulu melalui pasar primer, dimana perusahaan melakukan penjualan sahamnya secara langsung kepada para investor. Proses inilah yang di maksud dengan IPO (Initial Public Offering).


Singkat ceritanya, saham IPO adalah saham yang baru melantai di bursa saham Indonesia. Dalam istilah trading rypto sama halnya dengan baru Listing. Untuk jadwalnya, saham IPO baru open order pada jam 08.00 WIB.

Naah, untuk kalian sebagai trader yang bijak, walaupun IPO hanya memberikan cuan yang signifikan tapi mengapa saham IPO ini tidak direkomendasikan untuk trading? Berikut beberapa alas an yang kami sajikan untuk teman-teman pertimbangkan.


1.    Tidak Ada Chart/Candle Stick
Untuk masalah yang pertama adalah saham IPO tidak memiliki Chart atau Candle stick. Hal ini karena saham IPO ini tidak memiliki chart atau candle stick. Namanya juga baru melantai (listing) di bursa saham sudah pasti tidak ada chartnya teman-teman.

2.    Langsung Auto-Reject
Kemudian yang menjadi penyebab saham IPO tidak direkomendasikan adalah karena bisa langsung Auto Reject Atas (ARA), sehingga tidak ada yang bisa kita lakukan. Bahkan hal itu terjadi ketika jam 09.00.01.

3.    High Return
Selanjutnya yang menjadi masalah dalam saham IPO adalah beresiko tinggi (High Return). Contohnya sahan OPEN yang katanya bergerak di bidang E-Commerce.

Untuk informasi tambahan, saham IPO bisa di pesan oleh semua nasabah Mandiri Sekuritas yang dilakukan secara pooling.

Sebelum melakukan trading saham, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kemungkinan potensi saham IPO naik cukup tinggi di awal. Ini adalah salah satu ciri yang paling signifikan terkait jumlah saham yang akan di IPO-kan.

Para trader perlu berhati-hati dalam memilih investasi saham yang akan di beli, Hal ini karena tidak semua saham yang akan di luncurkan secara perdana akan menghasilakn keuntungan yang besar seperti Alibaba. 

Lalu mengapa Alibaba bisa melonjak di kali pertama listing? jawabannya cukup mudah teman-teman. Hal ini karena perusahaan Alibaba sudah memliki brand nya sendiri atau sudah terkenal di dunia sebelum mereka terjuan di dunia saham. 

Contohnya, saat pertama kali listing, Alibaba melakukan penawaran investasi sebesar $68. Ketika diperdagangkan di pasar New York Stock Exchange (pasar sekunder setelah investor), harga saham Alibaba naik sebesar 35%.

Dengan kata lain, apabila Anda membeli saham Alibaba di harga terendah saat IPO dilakukan, maka Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar 35% ketika Anda menjualnya ke pasar sekunder.

Namun, perlu di ingat kembali, saham yang baru IPO tidak akan menjamin mengalami kenaikan yang signifikan seperti yang di alami oleh Alibaba. 

Nah itu dia artikel tentang seham IPO teman-teman. Bijaklah dalam trading saham. Pilih instrument yang tepat dan pelajari tentang saham yang ingin Anda tradingkan dengan baik. Salam hangaat..!!





Baca Juga:


Post a Comment

Previous Post Next Post